JAYAPURA, reggaeindonesia.co.id - Dalam denyut hangat Jayapura yang membasuh cakrawala timur Indonesia, solois reggae asal Biak bernama Dave...
JAYAPURA, reggaeindonesia.co.id - Dalam denyut hangat Jayapura yang membasuh cakrawala timur Indonesia, solois reggae asal Biak bernama Dave Baransano menyalakan kembali bara semangat tropis dengan merilis EP berjudul INMIXONE pada Kamis (16/10/2025).
Karya ini menjadi perayaan atas perjalanan panjang dan lintas batasnya setelah sukses menggelar tur mancanegara ke Kamboja, Thailand, dan Spanyol pada tahun yang sama. Bagi Dave, INMIXONE bukan sekadar rilisan musik, itu adalah manifestasi spiritual dan sosial yang memadukan akar budaya Papua dengan ritme global reggae, dub, dan drum and bass.
Berisi lima komposisi yang berdenyut antara kesadaran dan kehangatan, EP ini menghadirkan lagu-lagu Black Indonesia, RunTingz, Rubadub Queen, Rise Up, dan Give Thanks And Praises. Dua lagu pertama, yang sebelumnya telah dirilis, kini menemukan rumahnya di antara tiga karya baru yang lebih reflektif dan matang.
Setiap lagu berdiri seperti batu karang dalam ombak yang mewakili fase perjalanan artistik dan spiritual Dave. Dengan suara yang berakar pada reggae klasik namun dipoles produksi modern, INMIXONE mengumandangkan cita-cita untuk memperluas cakrawala musik Papua ke panggung dunia.
Album ini terasa seperti pertemuan antara akar dan awan—antara Biak dan dunia, antara rasa lokal dan kosmopolitan. Dave Baransano berbicara dalam bahasa musik yang melintasi batas geografis, membawa pesan cinta, syukur, dan kebangkitan kepada semesta.
Saya berharap EP ini bisa disukai seluruh jagat raya, masuk ke skena musik drum and bass dan tentunya pendengar reggae dan dub dunia," kata dia.
Video musik Rubadub Queen, yang dirilis bersamaan dengan EP ini menjadi tribut bagi para perempuan dari segala bangsa. Sementara Rise Up menyeru pada semangat untuk kembali bangkit, bertahan, dan berteriak hingga 'Tuhan mendengar suara kita.' Di penghujung EP, Give Thanks And Praises bergetar dalam nuansa spiritual yang dalam mengajarkan rasa syukur atas keajaiban dan kehendak Ilahi, di mana 'Natal bukan untuk Santa, tapi untuk King Jeshua, sang Putra Natal'.
Dan perjalanan ini belum berakhir, sebab di 2026 Dave telah menerima undangan untuk kembali tampil di luar negeri—membawa obor reggae dari Papua menuju panggung global yang lebih luas. INMIXONE adalah penanda bab baru, bukan hanya bagi Dave Baransano, tapi juga bagi peta musik Indonesia Timur yang kini beresonansi di telinga dunia.





