JAKARTA, reggaeindonesia.co.id - Tiga entitas musik reggae lintas kota, Namoy Budaya, High Therapy, dan Ras Muhamad berkolaborasi suarakan p...
JAKARTA, reggaeindonesia.co.id - Tiga entitas musik reggae lintas kota, Namoy Budaya, High Therapy, dan Ras Muhamad berkolaborasi suarakan perdamaian dunia dengan hadirkan Cerahkan Dunia. Lagu tersebut sekaligus merespon dari situasi kekacauan yang dihadapi bersama dalam beberapa waktu terakhir.
Dilumuri dengan layer vocal choir serta reverb dan echo yang melimpah, lagu antemik berdurasi 3 menit 41 detik ini hadir untuk mengingatkan kembali bahwa manusia hidup dalam dunia yang hanya satu, harus saling jaga satu sama lain untuk mencerahkan dunia dengan cinta.
Untuk proses kreatifnya, Cerahkan Dunia lahir dari keresahan Namoy Budaya sebagai respon atas beredarnya peringatan darurat garuda biru #indonesiagelap beberapa waktu lalu.
Amarah warga kepada pemangku kebijakan yang tidak lagi berpihak pada warganya merupakan pemantik Namoy Budaya untuk merealisasikan lagu yang diharapkan dapat menjadi salah satu pemulihan jiwa warga yang semakin depresif.
Cerahkan Dunia bukan sekedar judul, tapi janji kecil untuk tetap menyalakan lilin kecil di tengah gelap gulita," kata Binar Abiyasa atau yang kita kenal dengan Namoy Budaya.
Namoy Budaya menambahkan, disaat Indonesia terasa morat-marit, ia memilih untuk nyanyi dari pada nyinyir, pilih cahaya daripada bayang.
Dalam prosesnya, Namoy Budaya mengajak Ras Muhamad sang deklarator reggae, dan High Therapy si tabib nada untuk hadir dengan antitesis Indonesia yang gelap dan harus dilawan dengan irama yang terang.
Perlawanan ini kata Namoy Budaya, supaya bass mengguncang, agar lirik jadi lampu jalan, dan musik jadi vitamin semangat warga wargi.
Kurang lebih sebulan yang lalu, tepatnya 28 hingga 31 Agustus 2025 ditengah situasi demonstrasi yang makin kacau, Namoy Budaya, High Therapy dan Ras Muhamad sempat melakukan Tour promo 4 titik Cerahkan Dunia lebih awal di Yogyakarta, Solo, dan Semarang sebelum resmi rilis.
Meskipun dalam situasi yang kacau dan dilanda kedukaan, ketiganya tetap jalankan konsekuensi untuk melanjutkan tour promo ini dengan satu kesepakatan bahwa tour yang mereka jalani bukan dalam rangka perayaan, melainkan sebuah pelipur lara dan bentuk solidaritas kepada warga untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.
Personil High Therapy, Barirul menjelaskan, bahwa musik baginya adalah instrumen perlawanan. Bila musik mati, perlawanan pun akan mati. Oleh karena itu, kata dia, dimana ada sound system maka disitulah High Therapy berjuang. Karena ada warga-wargi yang butuh penghiburan, ditengah kekacauan yang terjadi belakangan.
High Therapy mewakili warga Bitung tempat mereka berasal di kawasan industri Kabupaten Tangerang dimana penindasan terhadap buruh masing sering terjadi. Dalam perlawanannya, High Therapy menggunakan salah satu medium yang mereka kuasai, yakni musik.
Lewat musik, mereka percaya bahwa medium inilah yang relevan untuk mereka menyampaikan keluh kesah serta kemarahan, karena kesenian merupakan salah satu harapan akan ruang aman terakhir untuk tetap merawat demokrasi, sebelum semuanya diambil alih lewat aturan penguasa yang mungkin saja setelah ini semakin tidak masuk akal.
Bahkan, buku Negeri Pelangi yang menceritakan perjalanan Ras Muhamad sebagai duta reggae ke Ethiopia sempat disita oleh pihak berwajib dengan tuduhan sebagai bukti hasutan, sungguh hal yang tidak masuk akal.





