Breaking News

Tak Pusingkan Soal Industri, Apollo 10 Jaga Konsistensi


YOGYAKARTA, reggaeindonesia.co.id - Sudah bukan menjadi rahasia bahwa Ska dan Reggae meruakan musik yang sangat berdekatan dimana keduanya dapat dibilang satu akar (root) yakni masih disebut Jamaican Sound. Berbicara soal musik Ska di Indonesia, khususnya di Kota Jogja tentu saja tidak akan terlewat satu lagu berjudul Jogja Rudeboy Skinhead Crew.

Sebuah lagu yang menceritakan kedekataan antara Rudeboy dan Skinhead milik Apollo 10 Jogja ini juga menjadi pertanda bahwa sebetulnya Reggae, Ska, Rocksteady, hingga musik Oi masih dalam satu jalur yang didalamnya banyak bercerita tentang pekerja.

Apollo 10
Band yang terbentuk pada akhir 1999 asal Jogja ini masih tetap konsisten dan menjaga eksistensi mereka dalam pergerakan musik Ska Jogja.

"Nama Apollo 10 sendiri diambil dari cover album kompilasi Moon Ska Record," tulis Apollo 10 di profil berformat pdf yang diterima redaksi reggaeindonesia.co.id belum lama ini.

Bongkar pasang personil tentu saja tidak bisa dihindarkan pada sebuah band, begitu juga pada Apollo 10 yang hingga akhirnya formasi tetap di Apollo 10 tinggal 4 orang saja yaitu Dian (vokal), Annas (gitar + backing vocal), Dimas (keyboard), dan Andry (Drum). Tentu saja untuk sebuah penampilan dengan format full band, Apollo 10 menggunakan beberapa additional player untuk membuat pertunjukan lebih menggelegar.

Bicara mengenai karya, tentu saja sebuah band perlu atau bahkan harus memiliki karya sendiri untuk tetap bisa menjaga konsistensi dan eksistensinya. Pada tahun 2005 Apollo 10 mengeluarkan demo album yang terdiri dari 3 lagu yaitu JRSC (Jogja Rudeboy & Skinhead Crew), Nostalgia, Imagination.

"Kenapa kami bilang demo, jadi dulu itu 3 lagu ini direkam secara live di salah satu studio yang ada di Jogja," kata Annas saat ditemui tim reggaeindonesia.co.id di sebuah kedai kopi di Jogja.

Menurutnya, Imagination sempat masuk album kompilasi di Banana Zine. Dari Indonesia ada 3 yang masuk yaitu Shaggy Dog, Arigato (sekarang Souljah) dan Apollo 10. Setelah perjalanan yang cukup panjang akhirnya 2018 Apollo 10 mengeluarkan album penuh bertajuk Mengudara yang berisi 11 track.


Track dalam album tersebut, yakni :
  1. J.R.S.C
  2. Ba-Cil
  3. My Lovely
  4. Mengudara
  5. Kembali
  6. Nostalgia
  7. Reggae Ska Rocksteady
  8. Imagination
  9. Mau Tau
  10. Mataram Berdendang
  11. Satnite Attack
"Album Mengudara ini ya menjadi album pertama dan mungkin terakhir Apollo 10, nantinya kalau buat karya ya single-single dahulu," kata Dimas yang akrab disapa Pete.

Salah satu yang menjadi kunci sukses bertahannya band setelah puluhan tahun ini adalah konsistensi mereka pada musik SKA. Apollo 10 merasa tidak peduli dengan industri yang sedang ada, mereka tetap memilih jalur musik yang sesuai dengan kata hati mereka, dan juga membawakan lagu-lagu karya mereka yang liriknya adalah representasi dari kehidupan yang benar-benar mereka alami.

"Salah satunya lagu Mataram Berdendang, itu lagu tentang tempat kami nongkrong yaitu di Jalan Mataram, di rumah saya," ujar Pete saat ditanya soal lagu Apollo 10 yang berisi kedekatan mereka dengan Jogja.

Album Mengudara bisa dinikmati di sini:
  

Untuk lebih mengenal dan lebih akrab dengan Apollo 10 silakan ikuti beberapa akun media sosial mereka yaitu di instagram @apollo10_jogja, kemudian twitter @apollo10jogja, facebook Apollo 10 dan kanal youtube mereka apollo 10 official. (wer/pong)