JAKARTA, reggaeindonesia.co.id - Menandai 27 tahun berjuang dan bertahan, Es Coret resmi hadirkan album baru bertajuk Berdansa di Keramaian ...
JAKARTA, reggaeindonesia.co.id - Menandai 27 tahun berjuang dan bertahan, Es Coret resmi hadirkan album baru bertajuk Berdansa di Keramaian Kota sudah tersedia di seluruh platform musik digital dan siap menggugah pendengar untuk kembali menemukan makna dari bertahan, bergerak, dan merayakan hidup.
Tema 27th Struggle and Survive diangkat yang menjadi cerminan matang dari dinamika hidup di tengah hiruk pikuk kota, tempat jutaan cerita saling bersilang.
Es Coret masih dengan anggota yang sama yaitu Yuni Andri Nugroho alias Tembonk (drum), Ganang Tunggal Saputro (harmonika dan vokal 2), Tony Hermanto Sunardi (gitar), Raditya Ibrahim (keyboard), Pieter Tanggar (bass) dan Febby Noya (lead vokal).
Album ini menghadirkan track yang kami daur ulang kembali dengan nuansa musik yang lebih dewasa, tanpa kehilangan karakter Es Coret," kata mereka dalam keterangan resminya.
ES Coret memaknai lagu mereka adalah representasi dari bagaimana seseorang tetap bertahan—bahkan merayakan hidup—di tengah tantangan yang tak pernah berhenti.
Album ini secara keseluruhan becerita tentang perjuangan, kehilangan, pertumbuhan, serta kemampuan untuk tetap menari meski hidup penuh tekanan.
Mengusung semangat Struggle and Survive, ES Coret ingin menyampaikan pesan bahwa ketahanan bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi juga tentang menemukan ritme baru, kebahagiaan kecil, dan ruang untuk berdansa dalam keramaian.
Peluncuran album ini menjadi momentum spesial sekaligus selebrasi perjalanan 27 tahun ES Coret di industri musik independen. Dengan dedikasi yang konsisten dan dukungan kuat dari pendengar setia, album ini diharapkan dapat menjadi karya yang melekat, menginspirasi, dan menemani perjalanan banyak orang di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota.
Proses pengerjaan sendiri, mengambil tempat di Studio Starlight dan Studio P35 dibawah naungan OffTheRecord / Bravo Musik Entertaimen. Untuk artworknya, Es Coret mempercayai Denis Slepo untuk menggoresnya.




