Breaking News

Broderhood


MEDAN, reggaeindonesia.co.id - Dari iseng jadi serius, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan band ini. Berawal dari sebuah komunitas vespa yang berencana mengadakan kegiatan, muncul ide untuk ikut meramaikan acara tersebut dengan pertunjukan musik.

Adalah M. Sofwan atau yang biasa disapa Opan Gobank berinisiatif mengajak beberapa rekannya untuk membentuk sebuah band sebagai pengisi acara. Keseriusan mereka tergambar dari terciptanya lagu pertama mereka sebagai sebuah band bernama Broderhood. Penulisan nama band dengan Broderhood bukannya brotherhood merupakan kesengajaan mereka supaya dalam mesin pencarian seperti Google, nama Broderhood akan tetap merujuk kepada band ini.

Lagu Vespa Dansa yang menjadi lagu pertama sekaligus andalan mereka dalam setiap acara pertemuan komunitas vespa yang bernama Scooterist Gila Bersaudara (SGB). Seringnya komunitas ini mengadakan acara di beberapa tempat di Sumatera Utara dengan berbagai tema menjadikan kegiatan SGB sebagai panggung wajib bagi Broderhood, selain itu mereka beberapa kali menjadi pengisi acara dalam kegiatan komunitas vespa lainnya juga pada kegiatan suporter sepakbola juga di acara-acara yang diadakan kolektifan.

Band yang terbentuk Februari 2018 ini menyebut musik mereka sebagai Alternative Reggae dengan sentuhan ska, skinhead, punk dan rock. Hal itu mencerminkan latar belakang dari masing-masing personilnya, memberikan warna tersendiri dalam lagu-lagu yang diciptakan Broderhood.


Band yang saat ini beranggotakan Ali Alamsyah Harahap/Alam (vocal), M. Topan Febrian/Mamer (gitar), Ibnu Avena Matondang/Jim Lepod (gitar), Ari Nugrha (bass) dan M. Sofwan/Opan Gobank (drums) telah menghasilkan beberapa lagu. Broderhood juga telah merilis mini album berjudul Paradoks yang berisi enam lagu yaitu Vespa Dansa, Falling in Love, Kembali Pulang, Dejavu, Kuingin Bernyanyi dan Mary.

Selain enam lagu itu Broderhood juga memiliki lagu yang mereka anggap sebagai kepedulian dari sebuah band reggae yang menyoroti tentang alam sekitar yang berjudul Selamatkan Badak Sumatera, sebagai bentuk keprihatinan mereka tentang populasi badak Sumatera yang menuju ambang kepunahan. (zeq)