Breaking News

Songket


MAGELANG, reggaeindonesia.co.id - Sudah bukan menjadi rahasia bahwa bangsa Indonesia berdiri dan besar dengan berbagai kekayaan, antara lain kekayaan alam, bahasa, suku bangsa, hingga agama. Namun, hal itulah yang justru menjadi kekhawatiran bagi Songket, band reggae asal Magelang yang berdiri di Yogyakarta 2004 silam.

Isu Suku Agama Ras dan Antar golongan (SARA) membuat Songket terus melawan arus untuk membuktikan, bahwa keberagaman di Indonesia dapat lestari dengan sikap saling menghargai dan 'legawa' menerima semua perbedaan.

Kilas balik saat dan sebelum reformasi menjadi momen bersejarah bagi Songket. Pasalnya, pada medio 1998-1999 inilah sekelompok anak muda di Yogyakarta saat itu merasakan kebebasan berekspresi yang tidak terbatas. Momen itulah yang terus dimanfaatkan untuk mencari jatidiri dan terus berkegiatan positif ditengah krisis moneter yang terjadi.

Hingga pada akhirnya, mereka terus mengasah ketrampilan diberbagai bidang. Sebagian dari mereka menjadi pengrajin rambut gimbal dan ikut memperkenalkan identitas reggae di Yogyakarta, khususnya di lingkungan mereka sendiri. Dari kegiatan tersebut, mereka menamakan diri dengan nama komunitas Songket pada 1999.

Berawal dari kegiatan tersebut, Songket terus bertahan dari tahun ke tahun. Hingga pada 2004, memperkenalkan diri dikalangan masyarakat yang lebih luas dengan nama Songket Reggae Band. Nama Songket, tetap digunakan sebagai bentuk apresiasi keberagaman yang ada di Indonesia.

Band reggae yang digawangi oleh Yoyon dan Melky sebagai vokal, Bayu dan Tejo pada gitar, Pletot pada bass, Eno pada drum, serta Konteng pada perkusi ini telah menghasilkan karya, antara lain Semalam, Sapakata, Heyho, Vida Livre, Ska To Boots Ready dan Kopi Asap. Seluruh aktifitas Songket pun dapat disimak di facebook Songket Reggae Band hingga saat ini. (vin)