Breaking News

Republik Reggae Magelang


TIDAK bisa dipungkiri bahwa Magelang menjadi salah satu kota dan kabupaten istimewa di Jawa Tengah yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan, dan dibalik keindahan alam dan kehangatan warganya juga menjadi kawasan yang memiliki keberagaman. Dari hasil alam, kuliner hingga seni budaya pun tidak jarang yang pada akhirnya para penikmat hingga pelaku dari berbagai bidang kegiatan membentuk sebuah komunitas.

Salah satunya adalah Republik Reggae Magelang (RRM), komunitas yang terbentuk pada 27 Februari 2012 ini menjadi wadah untuk penikmat serta musisi reggae di Magelang dan sekitarnya.

"Sebelumnya, kami hanya ngumpul biasa saja di sebuah warung kopi sekitar alun-alun Kota Magelang. Awal saling kenal, karena inisiatif beberapa teman-teman scooterist juga penikmat reggae yang ingin saling diskusi," kata wakil ketua RRM, Bagus Atmosphererasta.

Dari diskusi tersebut, harapan Bagus dan lainnya dapat memperkenalkan reggae lebih luas untuk segala kalangan di Magelang dan sekitarnya. Setelah melalui diskusi dengan beberapa sahabat, salah satunya adalah penggerak dari Republik Reggae Bali, Gedhe Sleeper akhirnya nama Republik Reggae Magelang sendiri disepakati menjadi nama komunitas.

Ketua Republik Reggae Magelang, Irsyad mengatakan, sejak terbentuknya Republik Reggae Magelang telah berhasil menyelenggarakan berbagai event. Dari sistem kolektif hingga sponsorship, bersama band yang tergabung didalamnya seperti Songket, Atmosphere Rasta, Lapiezt Legiet, Rasta Lambretta, Idjo Loemoet, Sapu Regel, Selay Nanazt, dan masih banyak lagi. 
"Sampai sekarang, jumlah band reggae di Magelang sendiri semakin bertambah seperti Sedhut Senut, Wheitan Ngeloo, Deghan Idjoe, Rainbow Cake dan banyak lagi yang baru-baru," kata dia.

Irsyad mengakui, karena kesibukan masing - masing pengurus dan anggota membuat RRM sempat mengalami pasang surut. Meski begitu, RRM telah memiliki program tahunan, yaitu Reggae Anak Gunung dan Summer Village yang merupakan konser musik reggae yang diadakan di dataran tinggi. Serta Republik Reggae Magelang Ngabuburit, yang diadakan satu kali di setiap bulan Ramadhan untuk menunggu saat berbuka puasa.

Namun, sejak akhir 2019 agenda tersebut belum terealisasi dikarenakan pandemi covid-19. Meski begitu, pada akhir 2020, RRM kembali menunjukkan geliat ditengah keterbatasan gerak dengan membuat single RRM Bangkit pada Desember 2020 dan dilaunching secara live di media sosial, serta event RRM Bergerak #1 pada Januari 2020 lalu.

Dari perjalanannya, kepengurusan komunitas sangat membutuhkan kerjasama dengan anggota untuk mewujudkan visi dan misi. Yaitu agar musik reggae tetap lestari dan diterima masyarakat Magelang pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya. (vin)