Breaking News

4th Anniversary Komunitas Reggae Majenang (Karma)


MAJENANG, reggaeindonesia.co.id – Geliat musik Reggae tidak hanya ramai di kota besar saja. Pasalnya, di daerah yang selama ini jarang terpantau media justru mempunyai 'getaran positif' yang tidak kalah dengan kota besar. Begitulah yang sedang terjadi di salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap, Majenang.

Tahun 2015 ini sebuah komunitas yang menamakan diri sebagai Komunitas Reggae Majenang (Karma) genap berusia 4 tahun dan pada perayaannya mereka membuat sebuah pagelaran bertajuk ‘4th Anniversary Komunitas Reggae Majenang’ dengan mengundang sang pemantik Reggae, Steven Jam.

"Kami ingin semangat Reggae yang dipantik Steven tertular kepada kami yang baru berusia empat tahun. Usia yang sangat muda disaat Reggae ada sudah beberapa puluh tahun yang lalu di negara asalnya Jamaika," perwakilan Karma, Wiguna kepada reggaeindonesia.co.id saat ditemui di sela-sela acara.

Menurutnya, daerah (termasuk Majenang) juga mempunyai basis yang banyak untuk terus membangkitkan semangat Reggae yang selama ini sudah tersebar ke seluruh daerah. "Meskipun bisa dikatakan baru untuk Karma, tapi masyarakat Reggae di sini sudah ada sejak lama, hanya saja belum terkoordinir secara berkomunitas seperti sekarang," ujarnya.

Pada acara perayaan 4 tahun Karma yang diadakan di Lapangan Kridasari Majenang hari Minggu (13/9), selain menghadirkan Steven Jam juga melibatkan band-band lokal sebagai pengisi acara. Mereka adalah Stone of Reggae, Stay Life, Gnarabija, Kopi Jawa, Republik Sanker, Masjam, Haw Stars Rasta, Natural, Lima Rasta, Sesa, Brother Roots, dan Brother Uye.

"Beberapa band pengisi acara bukan hanya dari Majenang, tapi ada juga dari daerah lain seperti Ajibarang, Tasikmalaya, Bandung dan beberapa daerah lain yang selama ini sudah ada komunikasi dengan kita. Selanjutnya pasti akan diundang juga kawan-kawan lain dari luar daerah," ujar Wiguna.

Satu persatu band pengisi tampil dengan membawakan beberapa lagu milik Simmer Down, Lodse, Momonon, Shaggydog dan band serta musisi lain yang familiar bagi masyarakat Reggae Indonesia. Meski harga tiket masuk (HTM) dibandrol dengan harga Rp 30.000 dan cuaca yang panas, tak membuat audience enggan berdansa di tengah lapangan.

Pemuncak acara, Steven Jam yang tampil sekitar pukul 16.00 waktu setempat sudah membuat penonton yang rela berpanasan terobati. "Saya senang sekali kalau ke Jawa Tengah, termasuk Majenang. Dari Semarang istirahat dulu, lalu dini hari langsung berangkat," kata Steven.

Dia menambahkan, meskipun sedikit membuat panitia khawatir tapi dia memastikan semua aman dan berusaha tampil semaksimal mungkin demi Kawanan yang sudah rela berpanasan. "Saya punya hutang untuk tampil semaksimal mungkin di Majenang dan ternyata Majenang memang seru. Sembilan lagu saya kasih untuk mereka, stay true dan tetap saling menghormati serta respect untuk semua," ujar dia.

Sementara itu, dari penonton merasa puas dengan penampilan Steven Jam meskipun tidak bisa berfoto bareng idolanya. "Saya puas sudah datang ke acara ini, meskipun tidak sempat berfoto bareng dengan Steven tapi sudah senang melihat langsung dari depan panggung," kata salah satu penonton asal Majenang, Irman.

Dia berharap acara serupa bisa terus ada di Majenang, supaya banyak pilihan tontonan dan tempat untuk jamming bersama. "Kalau bisa acaranya sebulan sekali dengan artis berbeda dan harga tiketnya jangan terlalu mahal, supaya saya dan yang lain bisa tetap mendukung acara seperti ini," ujarnya. (lij)